Minggu, 16 Januari 2011

MANAJEMEN KAS 2


Motif Menyimpan Uang
Pada umumnya ada tiga motif untuk menyimpan uang yaitu motif transaksi, motif spekulasi dan motif berjaga – jaga.
1.      Motif transaksi, yaitu kebutuhan uang kas untuk memenuhi pembayaran dalam bisnis perusahaan seperti pembelian, pembayaran upah, pajak, deviden dan sebagainya.
2.      Motif spekulasi, disini orang memegang uang kas untuk digunakan mencari keuntungan dari adanya peluang karena terjadi perubahan dalam harga seperti penurunan mendadak dan harga bahan mentah, penurunan harga surat berharga dan sebagainya.
3.      Motif berjaga – jaga, disini orang menahan uang kas untuk berjaga – jaga terhadap pengeluaran kas. Semakin besar pemasukan kas perusahaan semakin sedikit kebutuhan uang kas untuk berjaga – jaga. Kemampuan perusahaan untuk meminjam uang dengan mendadak untuk mengatasi keadaan darurat juga dapat mengurangi kebutuhan kas untuk motif berjaga – jaga.
Manajemen kas meliputi efisiensi pengumpulan kas dan pembayaran kas serta investasi kas temporer pada saat belum dibutuhkan. Tugas – tugas manajemen kas tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer keuangan perusahaan.alat yang penting untuk digunakan di sini adalah annggaran kas. Anggaran kas tersebut menyatakan jumlah kas bersih yang dipunyai perusahaan dan untuk berapa lama. Jadi, sebagai dasar untuk ramalan kas dan pengendalian kas.
MEMPERCEPAT PENERIMAAN KAS
              Ide umum dari manajemen kas adalah mempercepat penerimaan kas dan memperlambat pembayaran kas. Perusahaan ingin mempercepat pengumpulan piutang dagang sehingga dapat menggunkan uang tersebut lebih cepat. Sebaliknya, perusahaan ingin memperlambat pembayaran utang dagang tetapi tanpa menguragi credit standing perusahaan di mata para pemasok (pemberi kredit).
Pengumpulan Piutang
Pertimbangan pertama adalah mempercepat pengumpulan piutang, dimulai dari lanngkah yang diambil perusahaan tentang waktu menjual produk atau jasa sampai piutang dari pelanggan dapat dikumpulkan menjadi dana perusahaan yang siap untuk digunakan. Beberapa metode berikut ini didisain untuk mempercepat proses pengumpulan tersebut, yaitu:
1.      Mempercepat persiapan dan pengiriman “invoice” (kertas tagihan dari penjual kepada pembeli, berisi catatan produk yang dibeli, harganaya dan tenggang waktu pembayaran).
2.      Mempercepat pengiriman pembayaran dari para pelanggan kepada perusahaan.
3.      Mengurangi waktu saat pembayaran diterima oleh perusahaan yang tetap merupakan dana yang belum terkumpul.
Cara kedua dan ketiga dari metode di atas secara bersama – sama menggambar “collection float”, total waktu antara pengiriman cek atau uangdari pelanggan dan diterima kas tersebut oleh perusahaan. Cara kedua mengacu pada “mail float” yaitu waktu di mana cek ada dalam pengiriman. Sedangkan cara ketiga menggambarkan “deposit float” yang mempunyai dua aspek.
“Collection float” tersebut penting bagi manajer keuangan karena perusahaan biasanya harus menunggu sampai cek dikirim oleh pelanggan, akhirnya ditransfer dengan system perbankan sebelum kas tersebut siap digunakan perusahaan. Untuk itu manajer keuangan harus mengurangi “collection float” semaksimal mungkin. Adapun beberapa cara untuk mempercepat proses pengumpulan dalam rangka mempunyai lebih banyak dana yang siap digunakan adalah :
1.      Earlier Billing. Cara mempercepat penngumpulan piutang dengan mengirim tagihan kepada pelanggan lebih awal. Pelanggan umumnya mempunyai kebiasaan membayar kepada perusahaan secara berbeda. Beberapa pelanggan membayar tagihan mereka tepat waktu atau lebih cepat dari jatuh temponya, sementara yang lain membayar segera setelah menerima tagihan. Komputerisasi tagihan dapat digunakan untuk mencapai hal itudengan sukses.
Tagihan dapat dihilangkan seluruhnya melalui penggunaan “preauthorized debit” yaitu transfer dana dari rekening bank pelanggankepada rekening bank perusahaan. Pelanggan menandatangani perjanjian dengan perusahaan untuk mengizinkan perusahaan secara otomatis mendebitkan rekening pelanggan di bank pada tanggal yang ditentukan dan mentransfernya ke bank perusahaan.
2.      Lock – Box System. Perusahaan menyewa kotak pos lokal dan member kuasa kepada banknya untuk mengambil kiriman uang di dalam kotak tersebut. Pelanggan dikirimi tagihan dengan perintah untuk mengirimkan pembayaran ke dalam kotak pos tersebut. Bank perusahaan mengambil kiriman tersebut beberapa kali sehari dan mencatat langsung cek tersebut ke dalam rekening perusahaan.
Concentration Banking
              Caranya adalah perusahaan menentukan berbagai pusat pengumpulan pembayaran di berbagai wilayah sesuai dengan pembayaran penjualannya. Tujuannya adlah untuk mempersingkat waktu antara saat para pelanggan membayar dengan saat perusahaan dapat menggunakan uang tersebut. Pusat pengumpulan pembayaran ini adalah bank – bank yang ditunjuk oleh perusahaan. Para pelanggan di setiap wilayah diperintahkan untuk membayar kepada bank pengumpul di wilayah  masing – masing. Untuk itu perusahaan harus membuka rekening di bank – bank tersebut. Dengan cara ini, perusahaan perlu untuk memperketat pengawasan transfer uang dari bank yang satu ke bank lainnya supaya tidak banyak jumlah kas yang outstanding.
MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS
              Catatan kas yang ada dalam pembukuan perusahaan jarang menunjukkan sama dengan jumlah kas yang tersedia di bank di mana perusahaan mempunyai rekening kas di bank tersebut. Pada umumnya, dana tersedia di bank lebih besar dari saldo kas yang ada di dalam catatan buku perusahaan. Perbedaan ini disebut “ net float “ yang merupakan hasil dari kelambatan antara waktu menulis cek dan waktu clearing bank. Apabila besarnya “net float” dapat diestimasikan dengan akurat, maka saldo bank dapat dikurangi dan dana tersebut diinvestasikan untuk menghasilkan laba yang positif. Aktifitas tersebut dikenal sebagai “playing the float”.
Mengendalikan Pembayaran
              Hal pokok yang bermanfaat bagi manajemen kas adalah pengendalian pembayaran yang akan memperlambat aliran kas keluar dan meminimumkan waktu di mana kas disimpan dengan menganggur. Perusahaan dengan bermacam – macam bank seharusnya mampu memindahi dananya secar cepat ke bank – bank dari mana semua pembayaran akan dibuat, untuk mencegah kelebihan saldo dari tambahan temporer di dalam bank tertentu. Ide dasarnnya adalah mempunyai kas yang cukup pada berbagai bank, tetapi kelebihan saldo tidak akan ditambah. Untuk itu diperlukan informasi secara harian tentang saldo yang dikumpulkan. Kelebihan dana mungkin kemudian ditransfer untuk pembayaran bank – bank, untuk membayar tagihan – tagihan perusahaan atau untuk investasi dalam surat berharga.
              Salah satu prosedur untuk mengendalikan pembayaran secara ketat adalah memusatkan utang – utang ke dalam satu rekening atau beberapa rekening saja, di pusat perusahaaan. Dengan cara ini, pembayaran – pembayaran dapat dilakukan pada saat yang tepat. Prosedur pelaksanaan pembayaran ditentukan dengan baik.
Saldo Kas yang Dipertahankan
              Sebagian besar perusahaan menentukan jumlah kas yangharus dipelihara. Mungkin tidak ingin mempunyai waktu saldo kas yang terlalu besar karena kelebihan kas ini dapat diinvesatasikan dalam surat berharga untuk dapat menghasilkan bunga. Semakin besar tingkat bunga suratberharga berarti semakin besar “opportunity cost” yang harus ditanggung perusahaan karena saldo kas yang menganggur. Tingkat kas yang optimal harusnya lebih besar dari :
1.      Saldo transaksi yang diperlukan apabila manajemen kasnya efisien
2.      Saldo kas minimal yang dikehendaki bank tempat perusahaan menjadi nasabahnya.
Saldo transaksi ditentukan  sesuai dengan pertimbangan yang dibahas sebelumnya. Semakin tinggi tingkat bunnga, maka semakin tinggi “opportunity cost” dari yang menganggur dan semakin besar keinginan untuk memperkecil kas yang dimiliki perusahaan. Berbagai model telah dikembangkan untuk menentukan pemisahan yang optimal antara kas dan surat berharga. Model – model tersebut memperhatikan permintaan kas, tingkat bunga surat berharga dan biaya transfer dari kas menjadi surat berharga atau sebaliknya. Beberapa model tersebut antar lain :
a.      Model Inventory
Di bawah kondisi ketidak pastian, Model Economic Order Quantity (EOQ) yang digunakan dalam manajemen persediaan dapat juga digunakan untuk menentukan saldo kas yang optimal. Model ini menyediakan kerangka konseptual yang digunakan untuk memecahkan masalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar