LEMBAR KERJA
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Bandung Jeans adalah sebuah usaha dagang yang bergerak di bidang distribusi pakaian jadi. Usaha distribusi pakaian jadi ini berdiri tahun 2003 berawal dari sebuah toko kecil di daerah pasar Karang Ploso yang kemudian berkembang sebagai agen pakaian jadi yang membuka toko di depan kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2 Elemen-elemen Supply Chain Management
Keterangan | Nama Perusahaan | Jenis Barang Yang Dilayani | Jumlah | Waktu |
Second tier | Bandung Jeans | Segala jenis pakaian jadi | 400 barang | 10 hari sekali |
First tier | Bandung Jeans | Segala jenis pakaian jadi | pesanan | 10 hari sekali |
Transformation process - Purchasing - Production - Distribution | Bandung Jeans yang bertenpat di Bandung - Bandung Jeans Karangploso dan kediri | Segala jenis pakaian jadi - Segala jenis pakaian jadi | Pesanan - pesanan | Penyesuaian - penyesuaian |
Distribution | Bandung Jeans cabang Karangploso dan Kediri | Segala jenis pakaian jadi | pesanan | Penyesuaian |
Customer | Semua kalangan | Segala jenis pakaian jadi | satuan | Penyesuaian |
1.3 Hasil Wawancara
No. | Jawaban |
a. | Bilateral Communication a) Saling berinteraksi dengan distro-distro yang ada di Malang b) Langsung c) Lisan d) Komunikasi dilakukan ketika ada perubahan harga dll |
b. | Impartilly a) Sama sesuai dengan kondisi pasar dan banyaknya barang b) iya c) iya, kecuali tentang strategi harga |
c. | Refutability a) Pernah dengan saling tukar pendapat atau diskusi |
d. | Explanation a) Tidak b) Tidak |
e. | Familiarity a) Harga barang yang di pasarkan sesuai dengan harga standar perusahaan b) Mengikuti keinginan konsumen c) Sesuai apa yang dikeluarkan oleh perusahaan |
f. | Courtesy a) Keduanya b) Berinteraksi secara tidak langsung |
g. | Costs a) Ya b) Dikembalikan c) - d) - e) Ya |
a. Bilateral communication
Mengukur apakah partner memiliki kekuatan untuk melakukan komunikasi bilateral (dua arah), dialog yang terbuka dan jujur menandakan terdapat hubungan yang sehat dan komunikasi yang efektif membantu menjamin pemahaman yang dewasa diantara perusahaan.
Komunikasi awal yang dibangun usaha dagang Bandung Jeans untuk berinterakasi dengan distro-distro yang ada di Malang. Di dalam komunikasinya yang terbangun antara pemasok dan distributor terjadi secara lansung atau dapat kita sebut dengan tatap muka secara langsung untuk menentukan spesifikasi, kualitas dan jumlah pasokan pada periode tertentu antara pemasok dan distributor dan didalam perjanjian kerja sama dilandasi dengan asas kepercayaan bukan dengan perjanjian tertulis. Para pemasok dan distributor melakukan diskusi ketika distributor memasok barangnya dan hal yang di diskusikan adalah tentang adanya perubahan pada model dan harga.
b. Impartiality
Merupakan perlakuan yang seharusnya sama kepada para pemasok, tanpa membeda-bedakan antara pemasok yang satu dengan yang lainya bagaimana dan dari manapun mereka berasal.
Di dalam perlakuanya distributor terhadap sesama para pemasok adalah sama. Dimana dijelaskan perlakuan yang sama yaitu pada atau dalam perlakuan terhadap kondisi tempat pembagian barang, yaitu dapat dicontohkan ketika suatu pemasok memasok produknya di distro A di kota malang hanya memasok di satu distro dan yang lain di kota malang hanya boleh mengambil di distro tersebut. Dan apakah setiap pemasok dapat mengakses informasi tentang pemasok lainnya? Dapat karena disini para pemasok melakukan barter informasi yaitu barter tentang informasi model tetapi interaksi mereka tidak dapat berhubungan mengenai harga sehingga tidak ada perang terhadap strategi harga.
c. Refutability
Mengukur kemampuan para pemasok untuk meningkatkan apa yang menjadi keputusan dan kebijakan pelanggan tanpa rasa takut.
Dalam kegiatannya, Bandung Jeans aktif terlibat dalam membantu permasalahan yang dihadapi oleh distributor lain dengan cara menggunakan sistem merger yaitu, dua atau lebih perusahaan digabungkan menjadi satu. Pemasok mengambil tindakan langsung berupa teguran apabila terjadi masalah finansial antar pemasok.
d. Explanation
Merupakan cara yang digunakan oleh pelanggan terhadap keputusan secara jujur dan logis. Pada dasarnya, pemasok tidak mengatur strategy atau keputusan yang diambil oleh distributor.
e. Familiarity
Merupakan kondisi pasar dan kemampuan dipertimbangkan sebagai prinsip yang penting.
Bandung Jeans sebagai pemasok, Bandung jeans memberikan harga grosir terhadap distributor baru, dengan kemudian barang yang tidak laku dapat ditukar kembali. Untuk menarik distributor baru, maka pemasok menawarkan barang baru dengan harga yang murah. Untuk menghadapi distributor yang fluktuatif maka pemasok dapat menawarkan harga yang lebih murah. Untuk mengembangkan permintaan distributor baru dan distributor lama, maka pemasok memberikan jumlah barang yang sama dihari biasa dan mengutamakan distributor lama di hari-hari tertentu.
f. Courtesy
Merupakan cara untuk memperoleh ide bagaimana pemasok diperlakukan terkait dengan hubungan yang telah dibangun. Dalam hal ini, Bandung Jeans lebih mementingkan kekuatan harga dibanding kualitas, karena Bandung Jeans merupakan perusahaan yang lebih mengutamakan pemberian harga yang murah dan melayani penjualan dalam bentuk grosir.
g. Price and payment terms
Dalam penetapan harga, Bandung Jeans tidak dapat mempermainkan harga barang yang dihualnya, karena dari distributor yang di Bandung memberikan telah memberikan penetapan harga sendiri. Namun, perusahaaan tersebut memiliki strategi dalam penjualan dengan menetapkan harga mengikuti kondisi tempat pembeli.
Jika ada distributor yang tidak mampu menepati pembayaran yang telah disepakati, maka Bandung Jeans berhak mengurangi pasokan.
h. costs
Apabila terjadi perubahan terkait perubahan biaya terhadap pemasok maka distributor berhak menyampaika perubahannya. Untuk menentukan harga jual suatu barang maka pemasok membebankan beberapa biaya pasokan sebesar 10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar